2 Rahasia, Cara Belajar Cepat Ala Einstein dan Richard Feynman



Untuk menghadapi perubahan dunia yang begitu cepat, kita dituntut untuk memiliki kemampuan belajar lebih efektif dan efisien. Kita senantiasa terus belajar dari seluruh proses yang terjadi dalam hidup ini. Semua pembelajaran baik secara sadar ataupun tidak tujuannya hanyalah satu yaitu memperbaiki kualitas kehidupan kita sendiri.
Berbicara tentang sebuah proses belajar yang efektif dan efisien, kita bisa belajar dari dua sosok tokoh populer yaitu Albert Einstein dan Richard Feyman. Sehingga ada sebuah nasehat bahwa jika kita ingin menjadi master di beberapa bidang, maka belajarlah dari dua tokoh tersebut. Dimana keduanya adalah saintist paling berpengaruh di dunia dalam hal fisika.

Albert Einstein : Nikmatilah Proses Belajarmu
Menurut Einstein cara efektif meningkatkan kapasitas intelektual seseorang adalah dengan cara menikmati sebuah proses belajar. Nikmatilah dengan penuh kegembiraan dan kesenangan saat kalian mempelajari sesuatu. Dengan cara seperti maka seseorang akan lebih cepat belajar dana memahami sesuatu.
Pada tahun 1915 yaitu setelah Einstein menyelesaikan dua halaman sebuah buku masterpiece-nya “The Theory of General Relativity” dimana karya tersebut menjadi momentum melambungkan namanya dalam sejarah. Einstein saat itu menulis sepucuk surat untuk anaknya (Hans Albert) yang berusia 11 tahun yang waktu itu  tengah asyik-asyiknya mempelajari musik piano.
Dalam sebuah pesan tersebut ada satu kalimat Einstein yang menjadi kunci prinsip belajar dalam hidupnya, yaitu “Mainly play the things on the piano which please you, even if the teacher does not assign those”. Gagasan bahwa belajarlah sesuatu dengan bahagia dan penuh kenikmatan adalah sebuah proses pendidikan yang utama, meskipun gurumu tak menyetujui.
Einstein menekankan bahwa kenikmatan dalam belajar adalah sebuah mindset dan laku yang penting, belajar apapun itu. Meskipun semua itu bukanlah hal yang mudah. Jika ingin menjadi master/ahli dalam suatu bidang, maka pilihlah bidang yang kamu sukai. Karena dengan demikian kalian akan belajar atas hal tersebut dengan lebih cepat.
Kemudian yang tidak kalah penting, buatlah alasan yang kuat “Mengapa saya perlu mempelajari ini ?”. Jika alasanmu adalah untuk meningkatkan karir dalam pekerjaanmu dan itu menarik antusiasmu, maka gunakanlah alasan tersebut. Selanjutnya kamu juga harus mengukur perkembangan kemampuanmu setelah mempelajari satu hal. Agar kamu mengetahui sampai di titik mana proses belajarmu selama ini.
Seorang Albert Einstein memang telah banyak merubah persepsi kita tentang dunia fisika atau bahkan alam semesta. Tapi ketahuliah dengan segala nama besarnya dalam kancah dunia saintist, Einstein meraih semua itu ternyata dengan menikmati cara ia memperoleh pengetahuan tersebut. Jadi lain kali jika kalian ingin mempelajari sesuatu lebih cepat paham dan mendalam, maka carilah alasan yang logis dan kuat serta nikmatilah prosesnya.

Strategi Richard Feynman : Ajarlah Orang Lain
Kalian tahu istilah “Great Explainer”, maka Richard Feynman adalah salah satu sosok yang dikenal akan kemampuannya menjelaskan topik yang kompleks, seperti Fisika Quantum yang dipaparkan kepada orang lain dengan amat sederhana. Feynman adalah pemenang nobel (The Nobel Prize) atas hasil kerjanya di bidang Mekanika Quantum.
Feynman adalah sosok pembelajar sejati, tekun dalam mempelajari segala hal. Ia pernah berkata “Aku terlahir sebagai orang yang tak tahu apa-apa dan hanya punya sedikt waktu untuk mengubahnya, yaitu saat ini dan di sini”. Sebuah konsep belajarnya dikenal dengan “The Feynman Technique”. Yaitu jadilah guru bagai orang lain, ajarkan apa yang kamu pelajari. Dengan cara itu maka seseorang akan belajar dan memahami sesuatu dengan lebih cepat dan menahan apa yang telah diingatnya.
Menurut Feynman, kejeniusan seseorang diukur bagaimana ia dapat menjelaskan sesuatu dengan simpel, sederhana. Sesederhana seperti ia menjelaskan pada anak berusia delapan tahun. Pun  demikian yang dikatakan Einstein “Jika kalian belum mampu menjelaskan sesuatu dengan amat sederhana, berarti kalian belum memahami sesuatu tersebut”.
Lantas hari ini semua orang menjadi tahu bahwa cara terbaik belajar dan memahami sesuatu adalah dengan mengajarkannya pada orang lain. “While we teach, We learn”, kata salah seorang filsuf Roma, Senecca.  Menurut sebuah penelitian, seseorang dapat mengingat apa yang ia pelajari dengan presentase yang lebih besar ketika ia menjelaskannya pada orang lain. Noted.
Jadi ketika kita mengajarkan sesuatu hal pada orang lain maka sejatinya kita sedang memahamkan diri kita sendiri dengan pemahaman yang lebih baik. Kita akan mengingat lebih baik sesuai dengan apa yang kita pelajari. Dan hari ini begitu banyaknya media yang dapat kita manfaatkan untuk mengajarkan banyak hal sesuai apa yang kita pahami pada orang lain. Seperti dengan blog, medsos, podcast ataupun youtube.
Katakanlah meski kita bukan seorang saintist yang identic dengan IQ yang di atas rata-rata, setidaknya sebuah konsep pendekatan belajar ala Feynman amatlah berguna. Kapasitas kita akan suatu hal akan diukur berdasarkan kemampuan kita mentransfer ilmu tersebut ke orang lain. Jadi sekali lagi, jika kita ingin mahir bahkan menjadi master di bidang tertentu maka pelajarilah dengan oenuh antusias dan kenikmatan. Untuk kemudian ajarkanlah apa yang telah kamu pahami ke orang lain.


Post a Comment

0 Comments