Kota Lama Semarang Wisata Sarat Sejarah dan Budaya

 

Foto : Antaranews

Siapa saja yang pernah berkunjung ke Kota Semarang pasti sudah pernah pula mengunjungi atau hanya sekedar lewat di Kota Lama Semarang. Destinasi wisata yang satu ini memang sayang untuk dilewatkan jika kalian berkunjung ke Kota Semarang. Kota Lama Semarang memiliki nuansa yang menarik dan unik, bukan hanya sarat akan makna sejarah melainkan juga unsur budaya.

Kota Lama Semarang dulunya adalah kawasan perdagangan yaitu pada kisaran abad 19-20 Masehi. Kota Semarang memang zaman dahulu dikena sebagai salah satu pusat perdagangan besar di Nusantara. Pelabuhan yang jaraknya juga tidak begitu jauh dengan Kota Lama Semarang merupakan tanda bahwa Kota Lama memang menjadi salah satu pusat aktivitas ekonomi era kolonial Belanda.

Dilihat dari segi geografis Kota Lama Semarang nampak terpisah dengan perkampungan sekitarnya sehingga dijuluki Little Netherland. Kawasan Kota Lama merupakan sepenggal saksi bisu sejarah di Indonesia dimana di dalamnya ada sekitaran 50 bangunan kuno yang masih berdiri kokoh sejak era kolonialisme. Karakter bangunan Kota Lama Semarang nampaknya mencirikan struktur bangunan khas eropa pada kala itu.

Itu terlihat dari sejumlah ornamen-ornamen yang melekat pada bangunan maupaun desain bangunan itu sendiri. Seperti pintu, jendela luar yang besar, penggunaan kaca yang berwarna-warni, bentuk atap yang nampak unik dan adanya ruang bawah tanah.

Jalan-jalan di sekitar Kota Lama juga tidak diaspal yaitu masih menggunakan tehel, sebagai pertanda untuk mempertahankan ciri dari Kota Lama sendiri. Selain itu sejumlah bangunan otentik di Kota Lama juga digunakan untuk area perkantoran dan sebagiannya lagi digunakan untuk café dan restoran.

Memang dulunya sejumlah bangunan tersebut jarang atau bahkan tidak digunakan sebagai café atau restoran melainkan lebih banyak digunakan sebagai perkantoran hingga hotel. Namun seiring berjalannya waktu, bangunan-bangunan tua tersebut akhirnya dimanfaatkan untuk disewakan menjadi café dan restoran atau semacam tempat makan lainnya. Tentu diharapkan selain menjadi kawasan yang syarat nilai sejarah sekaligus menjadi kawasan wisata kuliner.

 

Post a Comment

0 Comments